REPUBLIKA.CO.ID, KIEV – Maskapai milik
Malaysia Airlines
diduga ditembak jatuh di perbatasan Rusia, tepatnya di timur Ukraina
pada Kamis (17/7) waktu setempat, dan menewaskan 295 penumpang dan awak
pesawat terbang.
Interfax adalah kantor
berita pertama yang melaporkan kejadian tersebut. Berikut adalah kronologis tersiarnya kabar jatuhnya pesawat, dilansir dari
The Telegraph, Kamis (17/7).
- Pukul 17.10
Setelah mendapat informasi Interfax, koresponden
Reuters melaporkan, dia melihat sebuah benda yang diduga badan pesawat terbakar di tanah di timur Ukraina, dekat perbatasan Rusia.
- Pukul 17.08
Redaksi mengonfirmasikan bahwa itu adalah jadwal penerbangan Malaysia Airlines.
- Pukul 17.06
Koresponden
di Washington mengirimkan berita terbaru dari Amerika Serikat (AS).
Presiden Barack Obama berencana menuju Delaware dan
New York untuk membahas
ekonomi Amerika.
Wartawan
kemudian bertanya tentang komentarnya terkait berita jatuhnya pesawat
Malaysia Airlines saat itu. Obama mengabaikan pertanyaan wartawan pada
mulanya, kemudian memberi komentar:
"Saya sudah berkoordinasi
beberapa hari terakhir ini dengan sekutu kami. Saya sudah berulang kali
menegaskan bahwa Rusia harusnya menghentikan aliran senjata dan
pasukannya melintasi perbatasan ke Ukraina. Rusia harus mendorong
separatis untuk melepaskan sandera dan melakukan gencatan senjata. Rusia
perlu mengutamakan perundingan internasional dan mediasi, serta
menyetujui monitoring intensif di perbatasan."
- Pukul 16.15
Kantor
berita Interfax-Ukraina melaporkan, sebuah pesawat penumpang Malaysia
terjatuh di Ukraina, dekat perbatasan Rusia. Pesawat itu membawa 295
penumpang dan kru pesawat.
- Pukul 16.20
Pesawat diperkirakan telah jatuh di dekat Shaktersk.
- Pukul 16.27
Beredar
video di YouTube dimana ada kepulan asap besar di sebuah lapangan di dekat Shaktersk dan diduga tubuh pesawat Malaysia Airlines.
- Pukul 16.28
Laporan awal menyebutkan itu adalah pesawat Malaysia Airlines MH-17 yang lepas landas dari Amsterdam pukul 12.14 waktu setempat.
- Pukul 16.34
Interfax mengatakan pesawat tersebut ditembak jatuh.
- Pukul 16.36
Seorang
koresponden melaporkan bahwa senjata Rusia berada di balik jatuhnya
pesawat penumpang ini. Pihak Amerika Serikat mengingatkan bahwa pada 14
Juli lalu, Ukraina telah kehilangan jet An-26 yang ditembak jatuh dari
ketinggian 21 ribu kaki dan berisi delapan awak kapal. Sistem senjata
yang menembaknya dari darat ini sangat canggih dan mampu mencapai
ketinggian ini.
- Pukul 16.42
Pejabat Ukraina yang juga
penasihat Kementerian Dalam Negeri, dikutip dari Interfax, mengatakan
tidak ada korban yang selamat. Di YouTube beredar banyak sekali rekaman
video tentang puing-puing pesawat yang terbakar.
- Pukul 16.50
Berbagai
laporan menunjukkan bahwa pesawat itu ditembak jatuh oleh rudal jenis
BUK. Colin Freeman menjelaskan, rudal BUK adalah rudal jarak menengah
dengan sistem
surface-to-air missile systems di era Soviet dan dirancang sebagai bom pintar. Versi modern dari rudal ini bisa mencapai ketinggian 80 ribu kaki.
- Pukul 16.52
Kepala
Departemen Dalam Negeri Ukraina, Anton Geraschenko mengatakan, pesawat
Malaysia yang membawa 285 penumpang dan 15 awak jatuh.
-Pukul 16.54
Seorang
saksi dari Kota Torez di Donetsk mengatakan bahwa ada reruntuhan
pesawat dan mayat di sekitarnya ditemukan di wilayah itu.
- Pukul 16.57
Interfax
Ukraina kembali mengutip pejabat Ukraina yang mengatakan, pesawat
Malaysia Airlines jatuh di perbatasan Rusia-Ukraina. Pesawat itu hilang
dari radar ketika terbang pada ketinggian 10 ribu meter atau 33 ribu
kaki, sebuah wilayah
jelajah normal pesawat.
Lokasinya di dekat Shakhtersk, sekitar 40 kilometer atau 25 mil dari perbatasan Rusia.
Daerah ini menjadi wilayah pertempuran antara pasukan pemberontak pro-Rusia dengan pasukan Ukraina.
- Pukul 17.03
Diperkirakan pesawat Malaysia Airlines ditembak jatuh oleh sebuah rudal yang ditembakkan dari tanah.
"Sebuah
pesawat Boeing, Malaysia Airlines terbang dari Amsterdam ke Kuala
Lumpur mulai turun sekitar 50 kilometer (km) sebelum jatuh di Rusia dan
terbakar di Ukraina," kata seorang sumber Interfax.
sumber berita www.republika.co.id