MASUKNYA JEPANG KE INDONESIA SERTA KEBIJAKANNYA
M A K A L A H
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata pelajara Sejarah
Dissusun Oleh
K E M E N T E R I A N A G A
M A
M A D R A S A H A L I Y A
H N E G E R I
4 M A R T A P U R A
T A H U N P E L A J A R A
N 2 0 1 3 – 2 0 1 4
KATA PENGANTAR
Puji syukur
kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat serta
karunia-Nya kepada penulis sehingga Karya Tulis yang berjudul “ Masa Pendudukan Jepang di Indonesia
” ini dapat
tersusun.
Dalam menyelesaikan makalah ini penulis mendapatkan
bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis menyampaikan
terima kasih banyak kepada mereka.
Penulis
menyadari bahwa karya tulis ini jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, segala
kritik serta saran yang membangun dari para pembaca akan penulis terima dengan
senang hati sehingga bisa menjadi sebuah pelajaran bagi penulis agar kelak
penulis dapat membuat dengan lebih baik lagi.
Semoga makalah ini memberikan
manfaat bagi masyarakat pada umumnya dan pada khususnya pembaca.
Astambu, 25 Januari
2014
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN
JUDUL............................................................................................
HALAMAN
PERSEMBAHAN...........................................................................
KATA
PENGANTAR..........................................................................................
DAFTAR ISI.........................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
a. Latar Belakang..................................................................................................
b. Rumusan Masalah.............................................................................................
c. Tujuan Penulisan Makalah.................................................................................
d. Manfaat Penulisan Makalah..............................................................................
e. Sistematika Penulisan........................................................................................
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
.......................................................................
BAB III METODE PENELITIAN....................................................................
BAB IV PEMBAHASAN
a. Latar
Belakang Jepang Memasuki Indonesia ……………………...
b. Periode Menjelang Kemerdekaan
Republik Indonesia …………....
c. Pasca Kemerdekaan Republik Indonesia
…………………………
c. Kebijakan Jepang di
Indonesia……………………………………
BAB V PENUTUP
a. Simpulan............................................................................................................
b. Saran.................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Sejarah adalah pengetahuan atau kejadian yang benar-benar
terjadi di masa lampau. Dengan sejarah kita bisa belajar tentang banyak hal
yang ada di masa lampau. Termasuk masa pendudukan Jepang di
Indonesia. Pendudukan Jepang di Indonesia adalah bagian dari sejarah bangsa
indonesia. Untuk itu
alangkah baiknya apabila sebagai bangsa Indonesia sendiri dapat mengetahui dana
mempelajari tentang Pendudukan Jepang di Indonesia sebagai bagian dari sejarah
Indonesia.
Oleh sebab itu, kami membuat makalah ini. Makalah ini juga
untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh guru sejarah kami dan juga sebagai
bahan diskusi kelas.
B.
Rumusan Masalah
1.
Bagaimana latar belakang Jepang memasuki Republik Indonesia?
2.
Bagaimana periode menjelang
kemerdekaan Republik Indonesia?
3.
Bagaimana pasca kemerdekaan Republik
Indonesia?
C.
Tujuan Penulisan Makalah
Tujuan
khusus :
Untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh guru kami.
Tujuan
umum :
1.
Mengetahui
sejarah yang ada dalam masa pendudukan
Jepang di Indonesia.
2.
Mempelajari kehidupan saat masa
penjajahan.
3.
Mengetahuai perjuangan yang telah
dilakukan oleh pahlawan untuk merebut kemerdekaan.
4. Sebagai wawasan
tambahan informasi serta menambah pengetahuan para pembaca.
5. Sebagai latihan
untuk memperlancar sastra dan bahasa.
6. Menanamkan rasa
Cinta Tanah Air.
7. Untuk berlatih
menyusun Karya Tulis secara Sistematis.
D. Manfaat Penulisan Makalah
1.
Agar dapat mengetahui tentang sejarah Pendudukan
Jepang di Indonesia.
2.
Agar dapat
mengenang perjuangan para Pahlawan Nusantara.
3.
Supaya kita dapat lebih
mengahargai dan memaknai kemerdekaan.
4.
Melatih siswa
agar dapat berfikir kreatif dalam membuat makalah.
5. Menambah pembendaharaan pustaka sekolah
yang menunjang minat baca siswa untuk menambah pengetahuan para pembaca.
E.
Sistematika Penulisan
Karya tulis ini
disusun menurut sistematika penulisan sebagai berikut :
BAB I : Pendahuluan yang meliputi
Latar Belakang, Rumusan Masalah, Tujuan Penulisan
Karya Tulis, dan Manfaat Penulisan Karya Tulis,
Sistematika Penulisan
BAB II : Tinjauan Pustaka
BAB III : Metode Penelitian
BAB IV : Pembahasan
BAB V : Penutup meliputi, Kesimpulan dan Saran
BAB II
TINJAUAN
PUSTAKA
Masa pendudukan Jepang di Indonesia dimulai pada tahun 1942
dan berakhir pada tanggal 17
Agustus 1945 seiring dengan Proklamasi Kemerdekaan
Indonesia oleh Soekarno dan M. Hatta atas nama bangsa Indonesia.
Pada Mei 1940,
awal Perang Dunia II,
Belanda diduduki oleh Nazi Jerman.
Hindia-Belanda mengumumkan keadaan siaga dan di Juli mengalihkan ekspor untuk
Jepang ke Amerika Serikat
dan Inggris. Negosiasi
dengan Jepang yang bertujuan untuk mengamankan persediaan bahan bakar pesawat
gagal di Juni 1941,
dan Jepang memulai penaklukan Asia Tenggara di bulan Desember tahun itu. Di
bulan yang sama, faksi dari Sumatra
menerima bantuan Jepang untuk mengadakan revolusi terhadap pemerintahan
Belanda. Pasukan Belanda yang terakhir dikalahkan Jepang pada Maret 1942.
Pada Juli 1942, Soekarno
menerima tawaran Jepang untuk mengadakan kampanye publik dan membentuk
pemerintahan yang juga dapat memberikan jawaban terhadap kebutuhan militer
Jepang. Soekarno, Mohammad
Hatta, dan para Kyai didekorasi oleh Kaisar Jepang pada tahun
1943. Tetapi, pengalaman dari penguasaan Jepang di Indonesia sangat bervariasi,
tergantung di mana seseorang hidup dan status sosial orang tersebut. Bagi yang
tinggal di daerah yang dianggap penting dalam peperangan, mereka mengalami siksaan,
terlibat perbudakan seks,
penahanan sembarang dan hukuman mati, dan kejahatan
perang lainnya. Orang Belanda dan campuran Indonesia-Belanda
merupakan target sasaran dalam penguasaan Jepang. Jepang membentuk persiapan
kemerdekaan yaitu BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan
Indonesia) atau 独立準備調査会 (Dokuritsu junbi
chōsa-kai?)
dalam bahasa Jepang. Badan ini bertugas membentuk persiapan-persiapan
pra-kemerdekaan dan membuat dasar negara dan digantikan oleh PPKI yang bertugas
menyiapkan kemerdekaan.
BAB III
METODE PENELITIAN
Dalam penulisan karya
tulis ini, tim penulis menggunakan satu metode penulisan, yakni metode
deskriptif. Metode deskriptif (menggambarkan) merupakan metode yang gaya penulisannya dengan cara menerangkan suatu
masalah atau gejala dengan memberikan deskripsi secara kasat mata atau
deskripsi fisik tanpa mencari hubungan sebab-akibat antara hal-hal yang
digambarkan.
Penelitian yang tim penulis lakukan sesuai dengan prosedur berikut :
1. Menemukan Masalah
Tim penulis dituntut untuk menemukan masalah
yang berhubungan dengan masa pendudukan Jepang di Indonesia. Kali ini yang
menjadi masalah adalah awal mula Jepang memasuki Indonesia sampai dengan pasca
kemerdekan Republik Indonesia.
2. Cara perolehan data
Cara yang digunakan
tim penulis dalam memperoleh data adalah studi pustaka dan studi media online.
Studi pustaka yaitu dengan mencari buku sebagai bahan makalah. Sedangkan studi
media online yaitu dengan mencari informasi dari media online/internet sebagai
bahan pelengkap dan pertimbangan.
3. Instrument yang digunakan
Tim penulis menggunakan
pedoman media tertulis dan media online sebagai instrument yang digunakan dalam pembuatan makalah ini.
4. Analisis data
Cara yang digunakan oleh
tim penulis untuk menulis analisis data adalah dengan cara analisis deskriptif.
BAB IV
PEMBAHASAN
A. Latar Belakang Jepang Memasuki
Indonesia
Bulan
Oktober 1941, Jenderal Hideki Tojo menggantikan Konoe sebagai Perdana
Menteri Jepang. Sebenarnya, sampai akhir tahun 1940, pimpinan militer Jepang
tidak menghendaki melawan beberapa negara sekaligus, namun sejak pertengahan
tahun 1941 mereka melihat, bahwa Amerika Serikat, Inggris dan Belanda harus
dihadapi sekaligus, apabila mereka ingin menguasai sumber daya alam di Asia
Tenggara. Apalagi setelah Amerika melancarkan embargo minyak bumi, yang sangat
mereka butuhkan, baik untuk industri di Jepang, maupun untuk keperluan perang.
Admiral Isoroku
Yamamoto, Panglima Angkatan Laut Jepang, mengembangkan strategi perang yang
sangat berani, yaitu mengerahkan seluruh kekuatan armadanya untuk dua operasi
besar. Seluruh potensi Angkatan Laut Jepang mencakup 6 kapal induk (pengangkut
pesawat tempur), 10 kapal perang, 18 kapal penjelajah berat, 20 kapal penjelajah
ringan, 4 kapal pengangkut perlengkapan, 112 kapal perusak, 65 kapal selam
serta 2.274 pesawat tempur. Kekuatan pertama, yaitu 6 kapal induk, 2 kapal
perang, 11 kapal perusak serta lebih dari 1.400 pesawat tempur, tanggal 7
Desember 1941, akan menyerang secara mendadak basis Armada Pasifik Amerika
Serikat di Pearl Harbor di kepulauan Hawaii. Sedangkan kekuatan kedua, sisa
kekuatan Angkatan Laut yang mereka miliki, mendukung Angkatan Darat dalam
Operasi Selatan, yaitu penyerangan atas Filipina dan Malaya/Singapura, yang
akan dilanjutkan ke Jawa. Kekuatan yang dikerahkan ke Asia Tenggara adalah 11
Divisi Infantri yang didukung oleh 7 resimen tank serta 795 pesawat tempur.
Seluruh operasi direncanakan selesai dalam 150 hari. Admiral Chuichi Nagumo memimpin
armada yang ditugaskan menyerang Pearl Harbor.
Hari minggu pagi tanggal 7 Desember 1941, 360 pesawat
terbang yang terdiri dari pembom pembawa torpedo serta sejumlah pesawat tempur
diberangkatkan dalam dua gelombang. Pengeboman Pearl Harbor ini berhasil
menenggelamkan dua kapal perang besar serta merusak 6 kapal perang lain. Selain
itu pemboman Jepang tesebut juga menghancurkan 180 pesawat tempur Amerika.
Lebih dari 2.330 serdadu Amerika tewas dan lebih dari 1.140 lainnya luka-luka.
Namun tiga kapal induk Amerika selamat, karena pada saat itu tidak berada di
Pearl Harbor. Tanggal 8 Desember 1941, Kongres Amerika Serikat menyatakan
perang terhadap Jepang.
Perang
Pasifik ini
berpengaruh besar terhadap gerakan kemerdekaan negara-negara di Asia Timur,
termasuk Indonesia. Tujuan Jepang menyerang dan menduduki Hndia-Belanda adalah
untuk menguasai sumber-sumber alam, terutama minyak bumi, guna mendukung
potensi perang Jepang serta mendukung industrinya. Jawa dirancang sebagai pusat
penyediaan bagi seluruh operasi militer di Asia Tenggara, dan Sumatera sebagai
sumber minyak utama.
Garis waktu 1941
6 Januari, Belanda
menangkap Thamrin, Douwes Dekker dan beberapa tokoh nasionalis
lain. Thamrin meninggal di tahanan lima hari kemudian. Douwes Dekker diasingkan
ke Suriname.

















1942 Januari














Februari
















Maret
Pada Maret 1942, pasukan-pasukan
Sekutu di Jawa diberitahukan oleh mata-mata bahwa suatu kekuatan Jepang
sejumlah 250.000 sedang mendekati Bandung, sementara kenyataannya kekuatannya
hanya sepersepuluh jumlah itu. Informasi yang keliru itu mungkin merupakan
bagian dari alasan mengapa Sekutu menyerah di Jawa. Belanda sesungguhnya
memindahkan kaum Komunis yang ditahan di kamp-kamp penjara di Hindia Belanda,
sebagian dari mereka sejak 1926, ke penjara-penjara di Australia ketika Jepang
tiba.








Para penguasa yang lain, segera melarikan
diri. Dr. Hubertus Johannes van Mook, Letnan Gubernur Jenderal untuk Hindia
Belanda bagian timur, Dr. Charles Olke van der Plas, Gubernur Jawa Timur,
melarikan diri ke Australia. Jenderal Ludolf Hendrik van Oyen, perwira Angkatan
Udara Kerajaan Belanda melarikan diri dan meninggalkan isterinya di Bandung.
Tentara KNIL yang berjumlah sekitar 20.000 di Jawa yang tidak sempat melarikan
diri ke Australia ditangkap dan dipenjarakan oleh tentara Jepang. Sedangkan
orang-orang Eropa lain dan juga warganegara Amerika Serikat, diinternir. Banyak
juga warga sipil tersebut yang dipulangkan kembali ke Eropa.





April
Pada April 1942, sekitar 200 tentara
Sekutu yang telah melarikan diri ke bukit-bukit di Jawa Timur dan terus
berperang, ditangkap oleh Jepang dibawah perintah Imamura. Mereka
dikumpulkan dan dimasukkan ke kandang-kandang ternak dari bambu, dibawa dengan
kereta-kereta api terbuka ke Surabaya, lalu dibawa ke laut dan dilemparkan ke
ikan-ikan hiu, sementara masih berada di dalam kandang-kandang bambu itu.
Imamura dinyatakan bersalah atas kekejaman ini oleh sebuah peradilan militer
Australia setelah perang.



Mei




Juni
17 Juni – Pemerintah Belanda di pengungsian di London
membentuk dewan konsultatif untuk urusan-urusan Hindia Belanda.
Juli








Agustus, September, Oktober





Militer Jepang membuat tiga kesalahan besar terhadap bangsa
Indonesia :
1. Kerja
paksa: banyak laki-laki Indonesia diambil dari tengah keluarga
mereka dan dikirim hingga ke Burma untuk melakukan pekerjaan pembangunan dan
banyak pekerjaan berat lainnya dalam kondisi-kondisi yang sangat buruk. Ribuan
orang mati atau hilang.
2. Pengambilan
paksa: tentara-tentara Jepang dengan paksa mengambil makanan,
pakaian dan berbagai pasokan lainnya dari keluarga-keluarga Indonesia, tanpa
memberikan ganti rugi. Hal ini menyebabkan kelaparan dan penderitaan semasa
perang.
3. Perbudakan
paksa
terhadap perempuan:
banyak perempuan Indonesia yang dijadikan wanita penghibur bagi tentara-tentara
Jepang.
Selain itu, Jepang
menahan banyak warga sipil Belanda di kamp-kamp tahanan dalam kondisi-kondisi
yang sangat buruk, dan memperlakukan tahanan perang militer di Indonesia dalam
keadaan yang buruk pula.
Namun,
kejahatan-kejahatan perang di -- yang sangat serius – pada kenyataannya tidak
seburuk dengan apa yang dilakukan di Tiongkok atau Korea pada masa yang sama.
Sejumlah komandan, seperti misalnya Jen. Imamura di Jawa, secara terbuka
dikritik di koran-koran Jepang karena terlalu lunak. Bahkan ada sejumlah
perwira Jepang yang bersimpati dengan gagasan kemerdekaan Indonesia, dan yang
bahkan memberikan dukungan mereka kepada tokoh-tokoh dan organisasi politik
Indonesia, hingga kepada Soekarno sendiri.
November, Desember




1943


















1944














1945
Januari-April




Mei


Juni
Maeda mendukung perjalanan Soekarno
dan Hatta ke Bali dan Banjarmasin untuk berpidato.




Juli





B. Priode Menjelang Kemerdekaan
Republik Indonesia







C. Pasca Kemerdekaan Republik Indonesia
Rapat kedua KNIP yang
diketuai oleh Sutan Syahrir pada tanggal 25-26 November 1945





Sekutu
Sesuai
dengan perjanjian Wina pada tahun 1942, bahwa negara-negara sekutu bersepakat
untuk mengembalikan wilayah-wilayah yang kini diduduki Jepang pada pemilik
koloninya masing-masing bila Jepang berhasil diusir dari daerah pendudukannya.
Menurut
Sekutu sebagai pihak yang memenangkan Perang Dunia II, Lord Mountbatten sebagai
Komandan Tertinggi Sekutu di Asia Tenggara adalah orang yang diserahi tanggung
jawab kekuasaan atas Sumatra dan Jawa. Tentara Australia diberi tanggung jawab
terhadap Kalimantan dan Indonesia bagian Timur.


D. Kebijakan
Pemerintah Pendudukan Jepang Di Indonesia
Setelah bangsa Indonesia lepas dari penderitaan
penjajahan Belanda selama kurang lebih tiga setengah abad, kini bangsa
Indonesia memasuki penderitaan baru yakni dalam cengkeraman penjajah Jepang.
Berbeda dengan Belanda, Jepang di Indonesia menegakkan pemerintahan militeryang
diperintah oleh Angkatan Darat dan Angkatan Laut.
Pada mulanya kedatangan Jepang disambut gembira
oleh bangsa Indonesia karena berusaha menarik simpati dengan cara-cara sebagai
berikut:
a.
Mengumandangkan propaganda antara lain
kedatangan Jepang bertujuan membebaskan bangsa Indonesia dari penjajah Belanda
karena Jepang merupakan “Saudara Tua” bangsa Indonesia. Bangsa Indonesia oleh
Jepang diajak bersamasama membentuk “Kemakmuran bersama di kawasan Asia Timur
Raya (Dai Toa)”.
b.
Menggunakan bahasa Indonesia di samping bahasa
Jepang sebagai bahasa resmi.
c.
Mengikutsertakan orang-orang Indonesia dalam
organisasi-organisasi resmi pemerintah Jepang, misalnya dalam Gerakan 3A yang
dipimpin oleh Mr. Syamsuddin. Gerakan ini mempropagandakan peranan Jepang
sebagai :
1.
Cahaya Asia;
2.
Pelindung Asia; dan
3.
Pemimpin Asia.
Di samping itu juga mengangkat tokoh-tokoh
nasional sebagai pemimpin Pusat Tenaga Rakyat (PUTERA).
d.
Menarik simpati umat Islam dengan mengizinkan
organisasi Majelis Islam A’la Indonesia tetap berdiri.
e.
Bendera Merah Putih boleh dikibarkan
berdampingan dengan bendera Jepang Hinomaru. Begitu juga lagu Indonesia Raya
boleh dinyanyikan di samping lagu kebangsaan Jepang Kimigayo.
f.
Rakyat diwajibkan menyerahkan besi tua. Oleh
Jepang besi tua ini dilebur dijadikan alat-alat perang.
g.
Semua harta peninggalan Belanda yang berupa
perkebunan, pabrik maupun bank disita.
Akan tetapi, tindakan-tindakan Jepang sama
dengan Belanda yakni menjajah Indonesia. Jepang mulai menggantikan
kedudukan-kedudukan Belanda di Indonesia. Partai-partai politik dibubarkan,
surat-surat kabar dihentikan penerbitannya dan digantikan dengan koran
Jepang-Indonesia.
Dalam bidang politik pemerintahan, oleh Jepang
dibentuk 8 bagian pada pemerintah pusat dan bertanggung jawab pengelolaan
ekonomi pada Syu (karesidenan). Pemerintahan daerah diaktifkan kembali untuk
memperkuat dukungan terhadap kebutuhan ekonomi perang.
Pada masa pendudukan Jepang terjadilah
perubahan di bidang politik pemerintahan yakni adanya perubahan yang mendasar
dalam sistem hukum. Dengan diberlakukannya pemerintahan militer sementara waktu
dan jabatan Gubernur Jenderal dihapuskan diganti oleh tentara Jepang di Jawa
guna mencegah terjadinya kekacauan. Mulai tanggal 5 Agustus 1942 berakhirlah pemerintahan
yang bersifat sementara dan berlakulah pemerintah pendudukan Jepang di
Indonesia.
Dalam susunan pemerintah daerah di Jawa terdiri
atas Syu (Karesidenan yang dipimpin oleh Syucho, Si (Kotamadya) dipimpin oleh
Sicho, Ken (Kabupaten) dipimpin oleh Kencho, Gun (Kawedanan) dipimpin oleh
Guncho, Son (Kecamatan) dipimpin oleh Soncho, dan Ku (Desa/Kelurahan) dipimpin
oleh Kuncho. Pemerintah pendudukan Jepang ikut campur tangan terhadap pangreh
praja, yang sebenarnya mereka berkuasa langsung terhadap rakyat akan tetapi
selalu diawasi Jepang. Oleh karena itu rakyat Indonesia dimanfaatkan untuk
kepentingan Jepang.
Akibat dari tindakan-tindakan Jepang tersebut
maka rakyat mengalami kesulitan ekonomi. Kekurangan bahan makanan mengakibatkan
rakyat kekurangan gizi dan kelaparan. Penderitaan dan kemiskinan yang dialami
rakyat Indonesia terjadi di mana-mana. Dalam hal pakaian, rakyat terpaksa harus
mengunakan pakaian yang terbuat dari karung goni sehingga banyak berjangkit
penyakit kulit. Pada masa pendudukan Jepang terjadilah perubahan dalam bidang social
ekonomi. Bentuk penyerahan padi secara paksa sangat menyengsarakan rakyat. Akibat
dari bentuk penyerahan wajib ini banyak terjadi kelaparan, meningkatnya angka
kematian, menurunnya tingkat kesehatan masyarakat serta keadaan sosial semakin
memburuk. Angka kematian lebih tinggi dari angka kelahiran. Di Kudus angka
kematian mencapai 45,0 perseribu (permil) dan di Purworejo mencapai 42,7 permil
sedangkan di Wonosobo mencapai 53,7 permil.
Jadi pada jaman pendudukan Jepang keadaan
petani dan masyarakat pedesaan di Jawa khususnya dalam keadaan sangat
menderita. Selain memeras sumber daya alam, pemerintah pendudukan Jepang juga memeras
tenaga kerja manusia. Untuk menggerakan rakyat Indonesia guna membantu maka
diadakanlah Romusha. Romusha adalah tenaga kerja paksa yang dikerahkan Jepang
untuk membangun objek-objek vital, seperti membangun lapangan terbang,
perbentengan-perbentengan, jalan rahasia dan terowongan menuju pusat
pertahanan, kubu pertahanan, jalan kereta api dan lain-lain. Untuk memperoleh tenaga
kasar dalam romusha ini dikumpulkanlah kaum pria di desa-desa tanpa diketahui
di mana mereka dipekerjakan. Banyak rakyat di Pulau Jawa dikirim ke luar Pulau
Jawa seperti ke Irian, Maluku, Sulawesi bahkan ke luar negeri sebagai Romusha,
misalnya ke Malaysia, Myanmar, dan Muang Thai.
BAB V
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Berdasarkan uraian dalam makalah ini maka penulis dapat mengambil beberapa kesimpulan
yaitu :
1. Tujuan Jepang dating ke Indonesia
adalah untuk mendapatkan dukungan dan memanfaatkan Indonesia dalam menghadapi
sekutu.
2. Jepang membentuk BPUPKI dan PPKI
sebagai realisasi janjinya pada Indonesia.
3. Indonesia melalui PPKI membentuk
sebuah pemerintah sementara dengan Soekarno sebagai presiden dan Hatta sebagai
wakil presidennya.
B.
Saran
Dari makalah ini pembaca telah
mengetahui tentang betapa berat perjuangan bangsa Indonesia dalam mendapat
kemerdekaan, jadi sebagai generasi penerus bangsa kita harus menghargai
perjuangan pahlawan kita yang dengan susah payah merebut kemerdekaan dari
penjajah.
DAFTAR PUSTAKA
1.
http://www.geocities.com/dutcheastindies/fall_sumatra.html
2.
http://www.geocities.com/dutcheastindies/lesser_sunda.html
3.
http://www.geocities.com/dutcheastindies/java.html
4.
http://www.geocities.com/dutcheastindies/palembang.html
5.
http://www.geocities.com/dutcheastindies/north_sumatra.html
6.
http://www.geocities.com/dutcheastindies/riouw.html
7.
http://www.geocities.com/dutcheastindies/sarawak.html
8.
http://www.geocities.com/dutcheastindies/sandakan.html
9.
http://www.geocities.com/dutcheastindies/tarakan.html
10. http://www.geocities.com/dutcheastindies/balikpapan.html
11. http://www.geocities.com/dutcheastindies/bandjermasin.html
12. http://www.geocities.com/dutcheastindies/borneo.html
13. http://www.geocities.com/dutcheastindies/makassar.html
14. http://www.geocities.com/dutcheastindies/menado.html
15. http://www.geocities.com/dutcheastindies/kendari.html
16. http://www.geocities.com/dutcheastindies/timor_dutch.html
17. http://www.geocities.com/dutcheastindies/timor_port.html
18. http://www.geocities.com/dutcheastindies/ambon.html
19. http://www.geocities.com/dutcheastindies/banda_sea.html
20. http://www.geocities.com/dutcheastindies/new_guinea.html
27.
http://id.wikipedia.org/wiki/Peristiwa_Rengasdengklok
SELESAI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar