MASUKNYA JEPANG KE INDONESIA SERTA KEBIJAKANNYA
M A K A L A H
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata pelajara Sejarah
Dissusun Oleh
K E M E N T E R I A N A G A
M A
M A D R A S A H A L I Y A
H N E G E R I
4 M A R T A P U R A
T A H U N P E L A J A R A
N 2 0 1 3 – 2 0 1 4
KATA PENGANTAR
Puji syukur
kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat serta
karunia-Nya kepada penulis sehingga Karya Tulis yang berjudul “ Masa Pendudukan Jepang di Indonesia
” ini dapat
tersusun.
Dalam menyelesaikan makalah ini penulis mendapatkan
bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis menyampaikan
terima kasih banyak kepada mereka.
Penulis
menyadari bahwa karya tulis ini jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, segala
kritik serta saran yang membangun dari para pembaca akan penulis terima dengan
senang hati sehingga bisa menjadi sebuah pelajaran bagi penulis agar kelak
penulis dapat membuat dengan lebih baik lagi.
Semoga makalah ini memberikan
manfaat bagi masyarakat pada umumnya dan pada khususnya pembaca.
Astambu, 25 Januari
2014
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN
JUDUL............................................................................................
HALAMAN
PERSEMBAHAN...........................................................................
KATA
PENGANTAR..........................................................................................
DAFTAR ISI.........................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
a. Latar Belakang..................................................................................................
b. Rumusan Masalah.............................................................................................
c. Tujuan Penulisan Makalah.................................................................................
d. Manfaat Penulisan Makalah..............................................................................
e. Sistematika Penulisan........................................................................................
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
.......................................................................
BAB III METODE PENELITIAN....................................................................
BAB IV PEMBAHASAN
a. Latar
Belakang Jepang Memasuki Indonesia ……………………...
b. Periode Menjelang Kemerdekaan
Republik Indonesia …………....
c. Pasca Kemerdekaan Republik Indonesia
…………………………
c. Kebijakan Jepang di
Indonesia……………………………………
BAB V PENUTUP
a. Simpulan............................................................................................................
b. Saran.................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Sejarah adalah pengetahuan atau kejadian yang benar-benar
terjadi di masa lampau. Dengan sejarah kita bisa belajar tentang banyak hal
yang ada di masa lampau. Termasuk masa pendudukan Jepang di
Indonesia. Pendudukan Jepang di Indonesia adalah bagian dari sejarah bangsa
indonesia. Untuk itu
alangkah baiknya apabila sebagai bangsa Indonesia sendiri dapat mengetahui dana
mempelajari tentang Pendudukan Jepang di Indonesia sebagai bagian dari sejarah
Indonesia.
Oleh sebab itu, kami membuat makalah ini. Makalah ini juga
untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh guru sejarah kami dan juga sebagai
bahan diskusi kelas.
B.
Rumusan Masalah
1.
Bagaimana latar belakang Jepang memasuki Republik Indonesia?
2.
Bagaimana periode menjelang
kemerdekaan Republik Indonesia?
3.
Bagaimana pasca kemerdekaan Republik
Indonesia?
C.
Tujuan Penulisan Makalah
Tujuan
khusus :
Untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh guru kami.
Tujuan
umum :
1.
Mengetahui
sejarah yang ada dalam masa pendudukan
Jepang di Indonesia.
2.
Mempelajari kehidupan saat masa
penjajahan.
3.
Mengetahuai perjuangan yang telah
dilakukan oleh pahlawan untuk merebut kemerdekaan.
4. Sebagai wawasan
tambahan informasi serta menambah pengetahuan para pembaca.
5. Sebagai latihan
untuk memperlancar sastra dan bahasa.
6. Menanamkan rasa
Cinta Tanah Air.
7. Untuk berlatih
menyusun Karya Tulis secara Sistematis.
D. Manfaat Penulisan Makalah
1.
Agar dapat mengetahui tentang sejarah Pendudukan
Jepang di Indonesia.
2.
Agar dapat
mengenang perjuangan para Pahlawan Nusantara.
3.
Supaya kita dapat lebih
mengahargai dan memaknai kemerdekaan.
4.
Melatih siswa
agar dapat berfikir kreatif dalam membuat makalah.
5. Menambah pembendaharaan pustaka sekolah
yang menunjang minat baca siswa untuk menambah pengetahuan para pembaca.
E.
Sistematika Penulisan
Karya tulis ini
disusun menurut sistematika penulisan sebagai berikut :
BAB I : Pendahuluan yang meliputi
Latar Belakang, Rumusan Masalah, Tujuan Penulisan
Karya Tulis, dan Manfaat Penulisan Karya Tulis,
Sistematika Penulisan
BAB II : Tinjauan Pustaka
BAB III : Metode Penelitian
BAB IV : Pembahasan
BAB V : Penutup meliputi, Kesimpulan dan Saran
BAB II
TINJAUAN
PUSTAKA
Masa pendudukan Jepang di Indonesia dimulai pada tahun 1942
dan berakhir pada tanggal 17
Agustus 1945 seiring dengan Proklamasi Kemerdekaan
Indonesia oleh Soekarno dan M. Hatta atas nama bangsa Indonesia.
Pada Mei 1940,
awal Perang Dunia II,
Belanda diduduki oleh Nazi Jerman.
Hindia-Belanda mengumumkan keadaan siaga dan di Juli mengalihkan ekspor untuk
Jepang ke Amerika Serikat
dan Inggris. Negosiasi
dengan Jepang yang bertujuan untuk mengamankan persediaan bahan bakar pesawat
gagal di Juni 1941,
dan Jepang memulai penaklukan Asia Tenggara di bulan Desember tahun itu. Di
bulan yang sama, faksi dari Sumatra
menerima bantuan Jepang untuk mengadakan revolusi terhadap pemerintahan
Belanda. Pasukan Belanda yang terakhir dikalahkan Jepang pada Maret 1942.
Pada Juli 1942, Soekarno
menerima tawaran Jepang untuk mengadakan kampanye publik dan membentuk
pemerintahan yang juga dapat memberikan jawaban terhadap kebutuhan militer
Jepang. Soekarno, Mohammad
Hatta, dan para Kyai didekorasi oleh Kaisar Jepang pada tahun
1943. Tetapi, pengalaman dari penguasaan Jepang di Indonesia sangat bervariasi,
tergantung di mana seseorang hidup dan status sosial orang tersebut. Bagi yang
tinggal di daerah yang dianggap penting dalam peperangan, mereka mengalami siksaan,
terlibat perbudakan seks,
penahanan sembarang dan hukuman mati, dan kejahatan
perang lainnya. Orang Belanda dan campuran Indonesia-Belanda
merupakan target sasaran dalam penguasaan Jepang. Jepang membentuk persiapan
kemerdekaan yaitu BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan
Indonesia) atau 独立準備調査会 (Dokuritsu junbi
chōsa-kai?)
dalam bahasa Jepang. Badan ini bertugas membentuk persiapan-persiapan
pra-kemerdekaan dan membuat dasar negara dan digantikan oleh PPKI yang bertugas
menyiapkan kemerdekaan.
BAB III
METODE PENELITIAN
Dalam penulisan karya
tulis ini, tim penulis menggunakan satu metode penulisan, yakni metode
deskriptif. Metode deskriptif (menggambarkan) merupakan metode yang gaya penulisannya dengan cara menerangkan suatu
masalah atau gejala dengan memberikan deskripsi secara kasat mata atau
deskripsi fisik tanpa mencari hubungan sebab-akibat antara hal-hal yang
digambarkan.
Penelitian yang tim penulis lakukan sesuai dengan prosedur berikut :
1. Menemukan Masalah
Tim penulis dituntut untuk menemukan masalah
yang berhubungan dengan masa pendudukan Jepang di Indonesia. Kali ini yang
menjadi masalah adalah awal mula Jepang memasuki Indonesia sampai dengan pasca
kemerdekan Republik Indonesia.
2. Cara perolehan data
Cara yang digunakan
tim penulis dalam memperoleh data adalah studi pustaka dan studi media online.
Studi pustaka yaitu dengan mencari buku sebagai bahan makalah. Sedangkan studi
media online yaitu dengan mencari informasi dari media online/internet sebagai
bahan pelengkap dan pertimbangan.
3. Instrument yang digunakan
Tim penulis menggunakan
pedoman media tertulis dan media online sebagai instrument yang digunakan dalam pembuatan makalah ini.
4. Analisis data
Cara yang digunakan oleh
tim penulis untuk menulis analisis data adalah dengan cara analisis deskriptif.
BAB IV
PEMBAHASAN
A. Latar Belakang Jepang Memasuki
Indonesia
Bulan
Oktober 1941, Jenderal Hideki Tojo menggantikan Konoe sebagai Perdana
Menteri Jepang. Sebenarnya, sampai akhir tahun 1940, pimpinan militer Jepang
tidak menghendaki melawan beberapa negara sekaligus, namun sejak pertengahan
tahun 1941 mereka melihat, bahwa Amerika Serikat, Inggris dan Belanda harus
dihadapi sekaligus, apabila mereka ingin menguasai sumber daya alam di Asia
Tenggara. Apalagi setelah Amerika melancarkan embargo minyak bumi, yang sangat
mereka butuhkan, baik untuk industri di Jepang, maupun untuk keperluan perang.
Admiral Isoroku
Yamamoto, Panglima Angkatan Laut Jepang, mengembangkan strategi perang yang
sangat berani, yaitu mengerahkan seluruh kekuatan armadanya untuk dua operasi
besar. Seluruh potensi Angkatan Laut Jepang mencakup 6 kapal induk (pengangkut
pesawat tempur), 10 kapal perang, 18 kapal penjelajah berat, 20 kapal penjelajah
ringan, 4 kapal pengangkut perlengkapan, 112 kapal perusak, 65 kapal selam
serta 2.274 pesawat tempur. Kekuatan pertama, yaitu 6 kapal induk, 2 kapal
perang, 11 kapal perusak serta lebih dari 1.400 pesawat tempur, tanggal 7
Desember 1941, akan menyerang secara mendadak basis Armada Pasifik Amerika
Serikat di Pearl Harbor di kepulauan Hawaii. Sedangkan kekuatan kedua, sisa
kekuatan Angkatan Laut yang mereka miliki, mendukung Angkatan Darat dalam
Operasi Selatan, yaitu penyerangan atas Filipina dan Malaya/Singapura, yang
akan dilanjutkan ke Jawa. Kekuatan yang dikerahkan ke Asia Tenggara adalah 11
Divisi Infantri yang didukung oleh 7 resimen tank serta 795 pesawat tempur.
Seluruh operasi direncanakan selesai dalam 150 hari. Admiral Chuichi Nagumo memimpin
armada yang ditugaskan menyerang Pearl Harbor.
Hari minggu pagi tanggal 7 Desember 1941, 360 pesawat
terbang yang terdiri dari pembom pembawa torpedo serta sejumlah pesawat tempur
diberangkatkan dalam dua gelombang. Pengeboman Pearl Harbor ini berhasil
menenggelamkan dua kapal perang besar serta merusak 6 kapal perang lain. Selain
itu pemboman Jepang tesebut juga menghancurkan 180 pesawat tempur Amerika.
Lebih dari 2.330 serdadu Amerika tewas dan lebih dari 1.140 lainnya luka-luka.
Namun tiga kapal induk Amerika selamat, karena pada saat itu tidak berada di
Pearl Harbor. Tanggal 8 Desember 1941, Kongres Amerika Serikat menyatakan
perang terhadap Jepang.
Perang
Pasifik ini
berpengaruh besar terhadap gerakan kemerdekaan negara-negara di Asia Timur,
termasuk Indonesia. Tujuan Jepang menyerang dan menduduki Hndia-Belanda adalah
untuk menguasai sumber-sumber alam, terutama minyak bumi, guna mendukung
potensi perang Jepang serta mendukung industrinya. Jawa dirancang sebagai pusat
penyediaan bagi seluruh operasi militer di Asia Tenggara, dan Sumatera sebagai
sumber minyak utama.
Garis waktu 1941
6 Januari, Belanda
menangkap Thamrin, Douwes Dekker dan beberapa tokoh nasionalis
lain. Thamrin meninggal di tahanan lima hari kemudian. Douwes Dekker diasingkan
ke Suriname.
11 Januari - Tim perundingan Jepang yang baru
dan lebih agresif di bawah Yoshizawa tiba di Batavia.
Februari - Tekanan Jepang yang kian meningkat
terhadap pemerintah Hindia Belanda untuk "bergabung dengan Wilayah
Kemakmuran Bersama Asia Timur Raya" ditolak Van Mook.
14 Mei - Jepang mengirimkan sebuah ultimatum kepada
pemerintah Hindia Belanda, menuntut agar pengaruh dan kehadiran Jepang
dibiarkan di wilayah ini.
6 Juni - Perundingan antara Belanda dan Jepang
gagal. Pemerintah Hindia Belanda menjawab bahwa tidak akan ada konsesi yang
akan diberikan kepada Jepang, dan bahwa semua produk strategis (termasuk minyak
dan karet) telah dikontrakkan untuk dikapalkan ke Britania dan Amerika Serikat.
11 Juli - Volksraad membentuk sebuah
milisi Indonesia.
25 Juli - Jepang mengumumkan pembentukan sebuah
"protektorat" atas Indochina.
26 Juli - Semua asset Jepang di Hindia Belanda
dibekukan.
30 Juli - Pemerintah Belanda di pembuangan
menjanjikan untuk mengadakan konferensi tentang Indonesia setelah perang.
30 November - Angkatan Laut Belanda di Hindia
mulai dimobilisasi.
5 Desember - Pemerintah Hindia Belanda mengirim
permintaan kepada Australia untuk mengirimkan pasukannya ke Ambon dan Timor.
Pesawat-pesawat Angkatan Udara Australia dan personilnya tiba pada 7 Desember.
8 Desember - Jepang menyerang Malaya, mendarat
di ujung selatan Thailand dan utara Malaya. Jepang mulai menyerang Filipina.
Belanda, di antara bangsa-bangsa lainnya, perang terhadap Jepang.
10 Desember - Kapal-kapal perang Britania,
Prince of Wales dan Repulse ditenggelamkan dalam perbedaan beberapa jam saja
satu sama lain di lepas pantai Malaya.
16 Desember - Orang-orang Aceh yang anti Belanda
mengadakan hubungan dengan pasukan-pasukan Jepang di Malaya.
17 Desember – Pasukan yang dipimpin oleh
Australia mendarat di Timor Timur. Diktator Portugal Salazar memprotes.
17 Desember - Jepang melakukan serangan udara
atas Ternate. Jepang mendarat di Sarawak.
22 Desember – Pasukan invasi utama Jepang
mendarat di Filipina. Hatta menulis sebuah artikel surat kabar yang menyerukan
agar bangsa Indonesia melawan Jepang.
24 Desember - Jepang menyerang pasukan-pasukan
Britania di Kuching, Sarawak.
1942 Januari
2 Januari - Jepang merebut kota Manila.
3 Januari - Jepang merebut Sabah.
6 Januari - Jepang merebut Brunei.
6 Januari – Serangan udara Jepang pertama atas Ambon.
10 Januari - Jepang mulai menginvasi Indonesia di Kalimantan
(Tarakan) dan Sulawesi (Manado).
11 Januari - Jepang merebut Tarakan.
12 Januari - Van Mook melakukan perjalanan darurat ke
Amerika Serikat, meminta tambahan pasukan, dan agar Hindia Belanda tidak
dilupakan dalam pertahanan Sekutu.
13 Januari - Jepang merebut Manado.
15 Januari - Jen. Wavell dari Britania mengambil alih
komando atas ABDACOM, komando gabungan Sekutu pertama (Australia, Britania,
Belanda, Amerika) di dalam perang.
16 Januari – Agen-agen Aceh kembali dari Malaya dengan
janji-janji dukungan Jepang dalam melawan Belanda.
23 Januari - Jepang merebut Balikpapan meskipun terdapat
seranganbalasan dari Belanda dan A.S.
25 Januari - Jepang merebut Kendari di Sulawesi.
30 Januari - Jepang menyerang Ambon. Pasukan-pasukan KNIL
dan Australia menghancurkan pasokan agar tidak jatuh ke tangan Jepang. Kota
Ambon direbut dalam tempo 24 jam. Pertempuran berlanjut hingga 2 Februari.
Sejumlah 90 persen pasukan pertahanan Australia menjadi korban, banyak di
antaranya yang dibantai pada Februari setelah ditawan.
Pasukan Britania mengevakuasi Malaya dan lari ke Singapura.
Februari
1 Februari - Jepang merebut Pontianak.
3 Februari - Jepang mengebom Surabaya, memulai serangan
udara terhadap sasaran-sasaran di Jawa.
4 Februari – Pertempuran Selat Makassar (pertempuran laut
antara Kalimantan dan Sulawesi): Angkatan Udara dan Laut Jepang memaksa Sekutu
untuk mundur hingga ke Cilacap. Jepang maju hingga ke Sulawesi.
6 Februari - Jepang mulai mengebom Palembang.
8 Februari - Jepang mulai melakukan serangan utama atas
Singapura.
9 Februari - Jepang mengebom Batavia, Surabaya dan Malang.
10 Februari - Jepang merebut Makassar.
13 Februari - Jepang mendaratkan pasukan parasut di
Palembang, merebut kota dan industri minyaknya yang berharga.
15 Februari - Singapura jatuh; 130.000 pasukan di bawah
komando Britania ditawan sebagai tawanan perang.
18 Februari - Van Mook, di Australia, memohon agar pasukan
Sekutu melakukan serangan. Bali diduduki Jepang.
19 Februari – Pertempuran Selat Badung (pertempuran laut
antara Bali dan Lombok): sebuah satuan kecil pasukan Jepang memukul mundur
pasukan Belanda dan Australia. Jepang mendarat di Bali. Serangan udara pertama
Jepang atas Darwin, Australia.
20 Februari - Jepang mendarat di Timor dan tanggal 24
Februari tentara Jepang telah menguasai Timor.
23 Februari – Revolusi melawan Belanda dimulai di Aceh dan
Sumatra Utara, dengan dukungan Jepang.
Belanda memindahkan Soekarno ke Padang; Soekarno lolos dalam
kekacauan sementara Belanda melakukan evakuasi. Belanda mengevakuasi Sjahrir
dan Hatta dari Banda lewat udara beberapa menit sebelum Jepang mulai mengebom
pulau itu. Jepang mengklaim Timor; pasukan-pasukan Australia terus melakukan
perang gerilya.
27 Februari - Pertempuran Laut Jawa: Dalam pertempuran di
Laut Jawa dekat Surabaya yang berlangsung selama tujuh jam, Angkatan Laut
Sekutu dihancurkan, kapal-kapal perusak Amerika lolos ke Australia. Sekutu
kehilangan lima kapal perangnya, sedangkan Jepang hanya menderita kerusakan
pada satu kapal perusaknya (Destroyer). Rear Admiral Karel Willem Frederik
Marie Doorman, Komandan Angkatan Laut India-Belanda, yang baru dua hari
sebelumnya, tanggal 25 Februari 1942 ditunjuk menjadi Tactical Commander armada
tentara Sekutu ABDACOM, tenggelam bersama kapal perang utamanya (Flagship) De
Ruyter.
28 Februari - Tanggal 28 Februari 1942, Tentara Angkatan
Darat ke-16 di bawah pimpinan Letnan Jenderal Hitoshi Imamura mendarat di tiga
tempat di Jawa. Pertama adalah pasukan Divisi ke-2 mendarat di Merak,Banten,
kedua adalah Resimen ke-230 di Eretan Wetan, dekat Indramayu dan yang ketiga
adalah Divisi ke-48 beserta Resimen ke-56 di Kragan. Ketiganya segera
menggempur pertahanan tentara Belanda. Setelah merebut Pangkalan Udara Kalijati
(sekarang Lanud Suryadarma), Letnan Jenderal Imamura membuat markasnya di sana.
Imamura memberikan ultimatum kepada Belanda, bahwa apabila tidak menyerah, maka
tentara Jepang akan menghancurkan tentara Belanda.
Maret
Pada Maret 1942, pasukan-pasukan
Sekutu di Jawa diberitahukan oleh mata-mata bahwa suatu kekuatan Jepang
sejumlah 250.000 sedang mendekati Bandung, sementara kenyataannya kekuatannya
hanya sepersepuluh jumlah itu. Informasi yang keliru itu mungkin merupakan
bagian dari alasan mengapa Sekutu menyerah di Jawa. Belanda sesungguhnya
memindahkan kaum Komunis yang ditahan di kamp-kamp penjara di Hindia Belanda,
sebagian dari mereka sejak 1926, ke penjara-penjara di Australia ketika Jepang
tiba.
1 Maret - Pertempuran Selat Sunda: Pasukan invasi Jepang
mendarat di Banten.
Pasukan invasi Jepang mendarat di sebelah barat Surabaya.
Serangan udara Jepang atas Medan.
5 Maret - Serangan udara Jepang di Cilacap. Jepang masuk ke Batavia.
7 Maret - Jepang merebut Cilacap.
7 Maret - Rangoon jatuh ke tangan Jepang.
8 Maret - Jepang merebut Surabaya.
9 Maret - Pada 9 Maret 1942, Gubernur Jenderal Jonkheer
Tjarda van Starkenborgh Stachouwer bersama Letnan Jenderal Hein ter Poorten,
Panglima Tertinggi Tentara India-Belanda datang ke Kalijati dan dimulai
perundingan antara Pemerintah Hindia Belanda dengan pihak Tentara Jepang yang
dipimpin langsung oleh Letnan Jenderal Imamura. Imamura menyatakan, bahwa Belanda
harus menandatangani pernyataan menyerah tanpa syarat. Letnan Jenderal ter
Poorten, mewakili Gubernur Jenderal menanda-tangani pernyataan menyerah tanpa
syarat. Dengan demikian secara de facto dan de jure, seluruh wilayah bekas
Hindia-Belanda sejak itu berada di bawah kekuasaan dan administrasi Jepang.
Hari itu juga, tanggal 9 Maret Jenderal Hein ter Poorten memerintahkan kepada
seluruh tentara India Belanda untuk juga menyerahkan diri kepada balatentara
Kekaisaran Jepang.
Para penguasa yang lain, segera melarikan
diri. Dr. Hubertus Johannes van Mook, Letnan Gubernur Jenderal untuk Hindia
Belanda bagian timur, Dr. Charles Olke van der Plas, Gubernur Jawa Timur,
melarikan diri ke Australia. Jenderal Ludolf Hendrik van Oyen, perwira Angkatan
Udara Kerajaan Belanda melarikan diri dan meninggalkan isterinya di Bandung.
Tentara KNIL yang berjumlah sekitar 20.000 di Jawa yang tidak sempat melarikan
diri ke Australia ditangkap dan dipenjarakan oleh tentara Jepang. Sedangkan
orang-orang Eropa lain dan juga warganegara Amerika Serikat, diinternir. Banyak
juga warga sipil tersebut yang dipulangkan kembali ke Eropa.
11 Maret - Perlawanan Aceh terlibat dalam pertempuran dengan
Belanda yang sedang mengundurkan diri.
12 Maret - Jepang mendarat di Sabang. Operasi-operasi di
Aceh selesai sekitar 15 Maret.
12 Maret - Jepang tiba di Medan.
18 Maret - Jepang merebut Padang.
28 Maret - Pasukan Belanda terakhir di Sumatra menyerah di
Kutatjane, di selatan Aceh. Jepang melarang semua kegiatan politik dan semua
organisasi yang ada. Volksraad dihapuskan. Bendera merah-putih dilarang.
Angkatan Darat ke-16 Jepang menguasai Jawa; Angkatan Darat ke-25 di Sumatra
(markas besar di Bukittinggi); Angkatan Laut menguasai Indonesia timur (markas
besar di Makassar).
April
Pada April 1942, sekitar 200 tentara
Sekutu yang telah melarikan diri ke bukit-bukit di Jawa Timur dan terus
berperang, ditangkap oleh Jepang dibawah perintah Imamura. Mereka
dikumpulkan dan dimasukkan ke kandang-kandang ternak dari bambu, dibawa dengan
kereta-kereta api terbuka ke Surabaya, lalu dibawa ke laut dan dilemparkan ke
ikan-ikan hiu, sementara masih berada di dalam kandang-kandang bambu itu.
Imamura dinyatakan bersalah atas kekejaman ini oleh sebuah peradilan militer
Australia setelah perang.
7 April – Tiga orang pegawai Radio Hindia Belanda dihukum
mati karena memainkan lagu kebangsaan Belanda pada 18 Maret, setelah
menyerahnya Belanda.
7 April - Jepang merebut Ternate. Jepang mencoba untuk
membentuk gerakan Tiga A; memulai kampanye propaganda. ABDACOM dibubarkan.
Britania dan Amerika membagi tanggung jawab perang: Britania akan mencoba untuk
merebut kembali Malaya dan Sumatra serta Burma. Sisanya di Pasifik dan
Indonesia menjadi tanggung jawab AS (yang bekerja sama dengan Australia).
19 April - Jepang merebut Hollandia (kini Jayapura).
Mei
9 Mei - Jepang menduduki Lombok.
13 Mei - Jepang menduduki Sumbawa.
14 Mei - Jepang mendarat di Flores, pendudukan selesai pada
17 Mei.
16 Mei - Jepang menduduki Sumba.
Juni
17 Juni – Pemerintah Belanda di pengungsian di London
membentuk dewan konsultatif untuk urusan-urusan Hindia Belanda.
Juli
Pilihan satu-satunya yang dimiliki Soekarno dan Hatta adalah
purapura bekerja sama dengan Jepang. Tujuan akhirnya, sudah tentu, bukanlah
untuk mendukung Jepang, melainkan untuk mendapatkan kemerdekaan untuk
Indonesia. Belakangan, Belanda yang kembaliakan mencoba untuk menuduh Soekarno
sebagai kolaborator Jepang guna mendapatkan dukungan Britania dalam
menghadapi republik Indonesia yang baru terbentuk.
Sjahrir memimpin
gerakan di bawah tanah dari rumah kakak perempuannya di Cipanas, dekat Bogor.
Informasi seringkali dan dengan diam-diam dibagikan Soekarno, yang
mendapatkannya dari lingkaran dalam Jepang, dan Sjahrir.
Satuan sisa-sisa tentara KNIL dikirim ke Kai, Aru dan
Kepualuan Tanimbar.
Jepang mengumpulkan Soekarno, Hatta, dan Sjahrir di
Jakarta.
Soekarno, Hatta, Sjahrir bertemu secara rahasia: Soekarno
untuk mengumpulkan massa untuk kemerdekaan, Hatta untuk menangani
hubungan-hubungan diplomatik, Sjahrir untuk mengkoordinasi kegiatan-kegiatan
bawah tanah.
Soekarno menerima tawaran Jepang untuk menjadi pemimpin
pemerintah Indonesia, tetapi bertanggung jawab kepada militer Jepang.
30 Juli - Jepang menduduki Kep. Kai dan Aru, setelah
sejumlah perlawanan di Kai.
31 Juli - Jepang merebut Kep. Tanimbar sejumlah perlawanan
oleh KNIL dan detasemen-detasemen Australia di Saumlaki.
Agustus, September, Oktober
29 Agustus - Jepang mulai memindahkan sejumlah pasukan dari
Sumatra dan Jawa ke Kep. Solomon.
September, orang-orang Muslim Indonesia menolak untuk member hormat
kepada Kaisar Jepang di Tokyo. Peristiwa di Sukamanah, Singaparna
Tasikmalaya-Jawa Barat bukti nyata penolakan tersebut. Haji Zaenal Mustafa mengangkat
senjata kepada Jepang walaupun kemudian berhasil ditumpas dan beliau dihukum
mati di Ancol. Sebagai penghormatan, nama Haji Zaenal Mustafa menjadi nama
jalan terpenting di Tasikmalaya.
Oktober,
Kemajuan militer Jepang di Pasifik terhenti; para komandan Jepang disuruh
mengembangkan sentimen-sentimen pro-Jepang di wilayah-wilayah pendudukan.
16 Oktober – Tentara ke-16 Jepang mengirimkan
pasukan-pasukan pengawal ke Lombok, Sumba dan Timor.
Pada mulanya, propaganda Jepang kedengaran seperti perbaikan
dibandingkan dengan pemerintahan Belanda. Setelah itu, pasukan-pasukan Jepang
mulai mencuri makanan dan menangkapi orang untuk dijadikan pekerja paksa,
sehngga pandangan bangsa Indonesia terhadap mereka mulai berbalik.
Militer Jepang membuat tiga kesalahan besar terhadap bangsa
Indonesia :
1. Kerja
paksa: banyak laki-laki Indonesia diambil dari tengah keluarga
mereka dan dikirim hingga ke Burma untuk melakukan pekerjaan pembangunan dan
banyak pekerjaan berat lainnya dalam kondisi-kondisi yang sangat buruk. Ribuan
orang mati atau hilang.
2. Pengambilan
paksa: tentara-tentara Jepang dengan paksa mengambil makanan,
pakaian dan berbagai pasokan lainnya dari keluarga-keluarga Indonesia, tanpa
memberikan ganti rugi. Hal ini menyebabkan kelaparan dan penderitaan semasa
perang.
3. Perbudakan
paksa
terhadap perempuan:
banyak perempuan Indonesia yang dijadikan wanita penghibur bagi tentara-tentara
Jepang.
Selain itu, Jepang
menahan banyak warga sipil Belanda di kamp-kamp tahanan dalam kondisi-kondisi
yang sangat buruk, dan memperlakukan tahanan perang militer di Indonesia dalam
keadaan yang buruk pula.
Namun,
kejahatan-kejahatan perang di -- yang sangat serius – pada kenyataannya tidak
seburuk dengan apa yang dilakukan di Tiongkok atau Korea pada masa yang sama.
Sejumlah komandan, seperti misalnya Jen. Imamura di Jawa, secara terbuka
dikritik di koran-koran Jepang karena terlalu lunak. Bahkan ada sejumlah
perwira Jepang yang bersimpati dengan gagasan kemerdekaan Indonesia, dan yang
bahkan memberikan dukungan mereka kepada tokoh-tokoh dan organisasi politik
Indonesia, hingga kepada Soekarno sendiri.
November, Desember
November, Pemberontakan di Aceh diredam oleh Jepang.
Jenderal Imamura digantikan oleh Jenderal Harada.
7 Desember - Ratu Wilhelmina dari kerajaan Belanda, di
pengasingan berpidato menjanjikan perbaikan hubungan kembali dengan jajahan
setelah perang selesai.
27 Desember - Jepang membuka kamp interniran pertama untuk
perempuan Belanda di Ambarawa.
1943
Januari, Jepang menangkap Amir Sjarifuddin untuk
mematahkan gerakan perlawanannya. Sjarifuddin dijatuhi hukuman mati, tetapi
Soekarno mengintervensi dan membelanya atas nama pribadi. Kasus Amir
Sjarifuddin ini cukup unik. Ia seorang komunis namun menerima dana dari
pemerintah Belanda untuk mendukung gerakan perlawanan terhadap Jepang.
9 Februari - Jepang mengirim tambahan pasukan ke Tanimbar,
Kepulauan Kai dan Irian Barat.
10 Februari - Gerilyawan Autralia ditarik dari Timor Timur
setelah setahun berperang di dalam hutan.
9 Maret - Jepang membentuk Putera (Pusat Tenaga
Rakyat), sebuah sayap organisasi politik. Soekarno menjadi ketuanya, Hatta
dan Ki Hadjar Dewantara salah satu anggotanya.
Jepang membentuk sayap militer lokal, disebut Heiho untuk
menjadi unit reguler Jepang. Tentara Heiho dari Indonesia adalah kombinasi
antara sukarelawan dan milisi. Tentara Jepang membedakan perlakuan terhadap
Heiho dan tentara Jepang.
Juli, Jepang menangkap sekitar 1000 pejuang di Kalimantan
Selatan
7 Juli - Perdana Menteri Jepang Tojo menjanjikan pemerintahan
otonomi terbatas bagi Indonesia dalam pidatonya di Gambir.
13 Agustus - Amerika melancarkan serangan bom dari Australia
terhadap Balikpapan.
Jepang mulai mengambil alih perkebunan gula untuk menguasai
produksi gula. Para manajer Eropa dikirim kamp interniran. Di sekitar waktu
ini, banyak Gereja Kristen Protestan didirikan oleh orang Indonesia setelah
pendeta dan misionaris Belanda dikirim ke kamp interniran Jepang.
September, pemberontakan melawan Jepang berhasil ditumpas di
Kalimantan Selatan dan Barat.
8 September - Perintah dari Markas Besar Militer Jepang di
Saigon untuk membentuk "Giyugun" (angkatan bersenjata lokal)
di sepanjang Asia Tenggara. Pada akhir peperangan, sekitar dua juta orang
Indonesia telah direkrut untuk menjadi Giyugun atau menjadi Heiho. Jepang
merasa perlu merekrut orang lokal untuk pertahanan, karena tentara Jepang terus
ditarik untuk perang dengan Sekutu di Pasifik.
3 Oktober - Jepang membentuk Giyugun di Sumatra dan Jawa.
Pasukan di Jawa disebut PETA (Pembela Tanah Air). Banyak tokoh yang
tergabung dalam PETA, termasuk Soedirman dan Soeharto. Aktivis kemerdekaan
menganggap pelatihan militer tidak begitu mendukung kekuatan Jepang dibanding
persiapan untuk kemungkinan kemerdekaan. Pada pertengahan 1945, ada 120.000
pejuang tergabung dalam PETA. Kelompok ini yang kemudian akan membentuk inti
Angkatan Bersenjata Indonesia.
24 Oktober, payung organisasi MIAI berganti nama menjadi Masyumi
(Majelis Syurah Muslimin Indonesia).
Jepang mulai melancarkan kerja paksa terhadap penduduk desa
(romusha), ribuan orang mati dan hilang. Jepang mulai menjarah beras.
Brigade Angkatan Laut Belanda di pengasingan mulai pelatihan
pada Camp Lejeune, North Carolina, dengan tujuan akhir merebut kembali Hindia
Belanda.
3 November - Hatta berpidato menghimbau orang Indonesia
untuk bergabung dengan PETA.
10 November - Soekarno, Hatta, dan Kyai Bagus Hadikusumo
berangkat ke Tokyo untuk bertemu dengan Kaisar Jepang. Ini adalah pertama kali
Soekarno bepergian ke luar negeri.
Desember, Barisan Hizbullah dibentuk oleh Jepang, sebuah
angkatan perang pemuda Muslim yang berhubungan dengan Masyumi.
1944
Januari, Putera digantikan oleh Jawa Hokokai. Soekarno
menjadi pemimpinnya.
19 April - Sekutu menjatuhkan bom di Sabang, Aceh.
22 April - Sekutu menguasai Hollandia (sekarang Jayapura).
9 Mei - Komandan Jepang memutuskan meninggalkan Irian Barat.
17 Mei - Serangan udara Sekutu di Surabaya.
21 Mei - Tentara Amerika mendarat di Biak.
4 Juni - Jepang melancarkan serangan balik ke Biak.
Agustus, Barisan Pelopor yang dibentuk oleh sayap pemuda
Jawa Hokokai (setelah kemerdekaan berganti nama menjadi Barisan Benteng).
11 Agustus - Serangan udara Sekutu di Palembang.
28 Agustus - Ambon luluh lantak akibat serangan udara
Sekutu.
8 September - Jenderal Koiso menjanjikan Indonesia akan
merdeka dalam waktu yang tidak lama lagi.
8 September - tentara Amerika berhasil mengusir Jepang dari
Biak.
15 September - Sekutu mendarat di Morotai. Otoritas Jepang
mulai mengorganisir dewan regional (dengan kekuasaan sebagai penasehat saja).
Oktober, tentara Australia mulai melancarkan serangan bom ke
Balikpapan. Jepang mengorganisir sebuah Dewan Penasehat Pusat, serupa dengan
Volksraad, namun tanpa kekuasaan legislatif. November, Gubernur Militer
Kumashaki Harada digantikan oleh Shigeichi Yamamoto. Pakubuwono XII menjadi
Susuhunan Surakarta.
1945
Januari-April
14 Februari - tentara Peta di Blitar menyerang gudang
senjata Jepang.
1 Maret - Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan
Indonesia (BPUPKI), sebuah komite untuk mempersiapkan Kemerdekaan Indonesia,
diumumkan pembentukannya oleh Jepang. Anggotaanggotanya antara lain Soekarno,
Hatta, Wahid Hasyim, dll. Pemimpinnya adalah Dr. Radjiman Wedyodiningrat.
April, Laksamana Maeda, pimpinan intelijen Angkatan
Laut di Indonesia, mendukung perjalanan pidato keliling Soekarno dan Hatta ke
Makassar.
30 April - Tentara Australia dan Belanda mendarat di
Tarakan.
Mei
3 Mei - Gerilyawan Aceh menyerang pos Jepang di Pandrah,
berhasil membunuh seluruh tentara Jepang.
29 Mei - Diselengarakan sidang pertama BPUPKI yang
berlangsung sampai 1 Juni. Soepomo berpidato tentang integrasi nasional dan
melawan individualisme perorangan. Muhammad Yamin mengusulkan bahwa
negara baru tersebut juga sekaligus mengklaim Sarawak, Sabah, Malaya, Timor
Portugis, dan seluruh wilayah Hindia-Belanda sebelum perang. Yamin juga
menyarankan bahwa Indonesia baru harus mengabaikan hukum internasional dan
mendeklarasikan semua area samudra antara pulau-pulau sebagai perairan
teritorial. Kontroversi terus berlanjut diantara peserta sidang BPUPKI mengenai
aturan Islam dalam Indonesia yang baru.
Juni
Maeda mendukung perjalanan Soekarno
dan Hatta ke Bali dan Banjarmasin untuk berpidato.
1 Juni - Soekarno menjelaskan tentang doktrin
"Pancasila" di depan BPUPKI.
10 Juni - Tentara Australia mendarat di Brunei, tentara
Belanda mendarat di Sumatra Utara.
22 Juni - Sebuah komisi khusus dipimpin Soekarno dibentuk
untuk memecahkan perselisihan atas peran Islam dalam Republik yang baru, dan
setuju dengan menghadiahkan bahasa kompromi, yang kemudian dikenal sebagai
Piagam Jakarta. Bahasa kompromi ini menyebutkan bahwa hanya yang beragama Islam
yang diwajibkan untuk mengikuti Hukum Islam.
24 Juni - Tentara Sekutu mendarat di Halmahera.
Juli
Militer Jepang mengadakan pertemuan di Singapura. Merencanakan
pengalihan kekuasaan Indonesia kepada pimpinan pejuang kemerdekaan Indonesia.
1 Juli - Tentara Australia menguasai Balikpapan, pesawat
Amerika menjatuhkan bom di Watampone.
8 Juli - Sekolah Islam Tinggi didirikan di Jakarta (ini
menjadi cikal bakal IAIN)
10 Juli-17 Juli - Diselenggarakan sidang kedua BPUPKI untuk
membicarakan rancangan undang-undang dasar untuk Indonesia. Hatta melakukan
kritik terhadap pernyataan Yamin, dan menyarankan Irian Barat sebaiknya tidak
dimasukkan ke dalam Indonesia. Soekarno mendukung Yamin. Haji Agus Salim
menyarankan agar rakyat yang berada di bawah bekas kekuasaan Inggris dan
Portugis dapat memilih apakan akan bergabung dengan Indonesia atau tidak.
Mayoritas anggota memilih bahwa Indonesia harus memasukkan Malaya, Sarawak,
Sabah dan Timor Portugis, seluruh wilayah Hindia-Belanda sebelum perang.
11 Juli - Amerika melancarkan serangan udara di Sabang.
B. Priode Menjelang Kemerdekaan
Republik Indonesia
Pada
6 Agustus 1945,
2 bom atom dijatuhkan ke dua kota di Jepang, Hiroshima dan Nagasaki oleh
Amerika Serikat. Ini menyebabkan Jepang menyerah kepada Amerika Serikat dan
sekutunya. Momen ini pun dimanfaatkan oleh Indonesia untuk memproklamasikan
kemerdekaannya.
7
Agustus - BPUPKI
berganti nama menjadi PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia).
Pada
9 Agustus 1945 Soekarno, Hatta dan Radjiman Wedyodiningrat diterbangkan
ke Vietnam untuk bertemu Marsekal Terauchi. Mereka dikabarkan bahwa pasukan
Jepang sedang menuju kehancuran tetapi Jepang menginginkan kemerdekaan
Indonesia pada 24 Agustus.
Sementara
itu, di Indonesia, Sutan Syahrir telah mendengar berita lewat radio pada
tanggal 10 Agustus 1945, bahwa Jepang telah menyerah kepada Sekutu. Para
pejuang bawah tanah bersiap-siap memproklamasikan kemerdekaan RI, dan menolak
bentuk kemerdekaan yang diberikan sebagai hadiah Jepang. Saat Soekarno, Hatta
dan Radjiman kembali ke tanah air pada tanggal 14 Agustus 1945, Syahrir
mendesak agar Soekarno segera memproklamasikan kemerdekaan. Namun Soekarno
belum yakin bahwa Jepang memang telah menyerah, dan proklamasi kemerdekaan RI
saat itu dapat menimbulkan pertumpahan darah yang besar, dan dapat berakibat
sangat fatal jika para pejuang Indonesia belum siap.
15
Agustus - Jepang
menyerah kepada Sekutu. Tentara dan Angkatan Laut Jepang masih berkuasa di
Indonesia karena Jepang telah berjanji akan mengembalikan kekuasaan di
Indonesia ke tangan Belanda.
Para
pemuda pejuang, termasuk Chaerul Saleh, yang tergabung dalam gerakan
bawah tanah kehilangan kesabaran, dan pada dini hari tanggal 16 Agustus 1945
mereka menculik Soekarno dan Hatta, dan membawanya ke Rengasdengklok, yang
kemudian terkenal sebagai peristiwa Rengasdengklok. Di sini, mereka
kembali meyakinkan Soekarno bahwa Jepang telah menyerah dan para pejuang telah
siap untuk melawan Jepang, apa pun risikonya. Malam harinya, Soekarno dan Hatta
kembali ke Jakarta, bertemu dengan Jenderal Moichiro Yamamoto dan
bermalam di kediaman Laksamana Muda Maeda Tadashi. Dari komunikasi
antara Hatta dan tangan kanan komandan Jepang di Jawa ini, Soekarno dan Hatta
menjadi yakin bahwa Jepang telah menyerah kepada Sekutu, dan tidak memiliki
wewenang lagi untuk memberikan kemerdekaan.
Mengetahui
bahwa proklamasi tanpa pertumbahan darah telah tidak mungkin lagi, Soekarno,
Hatta dan anggota PPKI lainnya malam itu juga rapat dan menyiapkan teks
Proklamasi yang kemudian dibacakan pada pagi hari tanggal 17 Agustus 1945.
Tentara Pembela Tanah Air, kelompok muda radikal, dan rakyat Jakarta
mengorganisasi pertahanan di kediaman Soekarno. Selebaran kemudian
dibagi-bagikan berisi tentang pengumuman proklamasi kemerdekaan. Adam Malik
juga mengirim pesan singkat pengumuman Proklamasi ke luar negeri.
C. Pasca Kemerdekaan Republik Indonesia
Rapat kedua KNIP yang
diketuai oleh Sutan Syahrir pada tanggal 25-26 November 1945
18 Agustus PPKI membentuk sebuah pemerintahan
sementara dengan Soekarno sebagai Presiden dan Hatta sebagai Wakil Presiden.
Piagam Jakarta yang memasukkan kata "Islam" di dalam sila Pancasila,
dihilangkan dari mukadimah konstitusi yang baru. Republik Indonesia yang baru
lahir ini terdiri 8 provinsi: Sumatra, Kalimantan, Jawa Barat, Jawa Tengah,
Jawa Timur, Sulawesi, Maluku, dan Sunda Kecil.
Pada 22 Agustus Jepang mengumumkan mereka
menyerah di depan umum di Jakarta. Jepang melucuti senjata mereka dan
membubarkan PETA Dan Heiho. Banyak anggota kelompok ini yang belum mendengar
tentang kemerdekaan.
23 Agustus - Soekarno mengirimkan pesan radio
pertama ke seluruh negeri.
Badan Keamanan Rakyat, angkatan bersenjata
Indonesia yang pertama mulai dibentuk dari bekas anggota PETA dan Heiho.
Beberapa hari sebelumnya, beberapa batalion PETA telah diberitahu untuk
membubarkan diri.
29 Agustus - Rancangan konstitusi bentukan PPKI
yang telah diumumkan pada 18 Agustus, ditetapkan sebagai UUD 45. Soekarno dan
Hatta secara resmi diangkat menjadi Presiden dan Wakil Presiden. PPKI kemudian
berubah nama menjadi KNIP (Komite Nasional Indonesia Pusat). KNIP ini adalah
lembaga sementara yang bertugas sampai pemilu dilaksanakan. Pemerintahan
Republik Indonesia yang baru, Kabinet Presidensial, mulai bertugas pada 31
Agustus.
Sekutu
Sesuai
dengan perjanjian Wina pada tahun 1942, bahwa negara-negara sekutu bersepakat
untuk mengembalikan wilayah-wilayah yang kini diduduki Jepang pada pemilik
koloninya masing-masing bila Jepang berhasil diusir dari daerah pendudukannya.
Menurut
Sekutu sebagai pihak yang memenangkan Perang Dunia II, Lord Mountbatten sebagai
Komandan Tertinggi Sekutu di Asia Tenggara adalah orang yang diserahi tanggung
jawab kekuasaan atas Sumatra dan Jawa. Tentara Australia diberi tanggung jawab
terhadap Kalimantan dan Indonesia bagian Timur.
Pada 23 Agustus 1945 tentara Belanda mendarat di
Sabang, Aceh.
15 September 1945, tentara sekutu tiba di
Jakarta, ia didampingi Dr Charles van der Plas, wakil Belanda pada
Sekutu. Kehadiran tentara sekutu ini, diboncengi NICA (Netherland Indies Civil
Administration-pemerintahan sipil Hindia Belanda) yang dipimpin oleh Dr
Hubertus J van Mook
D. Kebijakan
Pemerintah Pendudukan Jepang Di Indonesia
Setelah bangsa Indonesia lepas dari penderitaan
penjajahan Belanda selama kurang lebih tiga setengah abad, kini bangsa
Indonesia memasuki penderitaan baru yakni dalam cengkeraman penjajah Jepang.
Berbeda dengan Belanda, Jepang di Indonesia menegakkan pemerintahan militeryang
diperintah oleh Angkatan Darat dan Angkatan Laut.
Pada mulanya kedatangan Jepang disambut gembira
oleh bangsa Indonesia karena berusaha menarik simpati dengan cara-cara sebagai
berikut:
a.
Mengumandangkan propaganda antara lain
kedatangan Jepang bertujuan membebaskan bangsa Indonesia dari penjajah Belanda
karena Jepang merupakan “Saudara Tua” bangsa Indonesia. Bangsa Indonesia oleh
Jepang diajak bersamasama membentuk “Kemakmuran bersama di kawasan Asia Timur
Raya (Dai Toa)”.
b.
Menggunakan bahasa Indonesia di samping bahasa
Jepang sebagai bahasa resmi.
c.
Mengikutsertakan orang-orang Indonesia dalam
organisasi-organisasi resmi pemerintah Jepang, misalnya dalam Gerakan 3A yang
dipimpin oleh Mr. Syamsuddin. Gerakan ini mempropagandakan peranan Jepang
sebagai :
1.
Cahaya Asia;
2.
Pelindung Asia; dan
3.
Pemimpin Asia.
Di samping itu juga mengangkat tokoh-tokoh
nasional sebagai pemimpin Pusat Tenaga Rakyat (PUTERA).
d.
Menarik simpati umat Islam dengan mengizinkan
organisasi Majelis Islam A’la Indonesia tetap berdiri.
e.
Bendera Merah Putih boleh dikibarkan
berdampingan dengan bendera Jepang Hinomaru. Begitu juga lagu Indonesia Raya
boleh dinyanyikan di samping lagu kebangsaan Jepang Kimigayo.
f.
Rakyat diwajibkan menyerahkan besi tua. Oleh
Jepang besi tua ini dilebur dijadikan alat-alat perang.
g.
Semua harta peninggalan Belanda yang berupa
perkebunan, pabrik maupun bank disita.
Akan tetapi, tindakan-tindakan Jepang sama
dengan Belanda yakni menjajah Indonesia. Jepang mulai menggantikan
kedudukan-kedudukan Belanda di Indonesia. Partai-partai politik dibubarkan,
surat-surat kabar dihentikan penerbitannya dan digantikan dengan koran
Jepang-Indonesia.
Dalam bidang politik pemerintahan, oleh Jepang
dibentuk 8 bagian pada pemerintah pusat dan bertanggung jawab pengelolaan
ekonomi pada Syu (karesidenan). Pemerintahan daerah diaktifkan kembali untuk
memperkuat dukungan terhadap kebutuhan ekonomi perang.
Pada masa pendudukan Jepang terjadilah
perubahan di bidang politik pemerintahan yakni adanya perubahan yang mendasar
dalam sistem hukum. Dengan diberlakukannya pemerintahan militer sementara waktu
dan jabatan Gubernur Jenderal dihapuskan diganti oleh tentara Jepang di Jawa
guna mencegah terjadinya kekacauan. Mulai tanggal 5 Agustus 1942 berakhirlah pemerintahan
yang bersifat sementara dan berlakulah pemerintah pendudukan Jepang di
Indonesia.
Dalam susunan pemerintah daerah di Jawa terdiri
atas Syu (Karesidenan yang dipimpin oleh Syucho, Si (Kotamadya) dipimpin oleh
Sicho, Ken (Kabupaten) dipimpin oleh Kencho, Gun (Kawedanan) dipimpin oleh
Guncho, Son (Kecamatan) dipimpin oleh Soncho, dan Ku (Desa/Kelurahan) dipimpin
oleh Kuncho. Pemerintah pendudukan Jepang ikut campur tangan terhadap pangreh
praja, yang sebenarnya mereka berkuasa langsung terhadap rakyat akan tetapi
selalu diawasi Jepang. Oleh karena itu rakyat Indonesia dimanfaatkan untuk
kepentingan Jepang.
Akibat dari tindakan-tindakan Jepang tersebut
maka rakyat mengalami kesulitan ekonomi. Kekurangan bahan makanan mengakibatkan
rakyat kekurangan gizi dan kelaparan. Penderitaan dan kemiskinan yang dialami
rakyat Indonesia terjadi di mana-mana. Dalam hal pakaian, rakyat terpaksa harus
mengunakan pakaian yang terbuat dari karung goni sehingga banyak berjangkit
penyakit kulit. Pada masa pendudukan Jepang terjadilah perubahan dalam bidang social
ekonomi. Bentuk penyerahan padi secara paksa sangat menyengsarakan rakyat. Akibat
dari bentuk penyerahan wajib ini banyak terjadi kelaparan, meningkatnya angka
kematian, menurunnya tingkat kesehatan masyarakat serta keadaan sosial semakin
memburuk. Angka kematian lebih tinggi dari angka kelahiran. Di Kudus angka
kematian mencapai 45,0 perseribu (permil) dan di Purworejo mencapai 42,7 permil
sedangkan di Wonosobo mencapai 53,7 permil.
Jadi pada jaman pendudukan Jepang keadaan
petani dan masyarakat pedesaan di Jawa khususnya dalam keadaan sangat
menderita. Selain memeras sumber daya alam, pemerintah pendudukan Jepang juga memeras
tenaga kerja manusia. Untuk menggerakan rakyat Indonesia guna membantu maka
diadakanlah Romusha. Romusha adalah tenaga kerja paksa yang dikerahkan Jepang
untuk membangun objek-objek vital, seperti membangun lapangan terbang,
perbentengan-perbentengan, jalan rahasia dan terowongan menuju pusat
pertahanan, kubu pertahanan, jalan kereta api dan lain-lain. Untuk memperoleh tenaga
kasar dalam romusha ini dikumpulkanlah kaum pria di desa-desa tanpa diketahui
di mana mereka dipekerjakan. Banyak rakyat di Pulau Jawa dikirim ke luar Pulau
Jawa seperti ke Irian, Maluku, Sulawesi bahkan ke luar negeri sebagai Romusha,
misalnya ke Malaysia, Myanmar, dan Muang Thai.
BAB V
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Berdasarkan uraian dalam makalah ini maka penulis dapat mengambil beberapa kesimpulan
yaitu :
1. Tujuan Jepang dating ke Indonesia
adalah untuk mendapatkan dukungan dan memanfaatkan Indonesia dalam menghadapi
sekutu.
2. Jepang membentuk BPUPKI dan PPKI
sebagai realisasi janjinya pada Indonesia.
3. Indonesia melalui PPKI membentuk
sebuah pemerintah sementara dengan Soekarno sebagai presiden dan Hatta sebagai
wakil presidennya.
B.
Saran
Dari makalah ini pembaca telah
mengetahui tentang betapa berat perjuangan bangsa Indonesia dalam mendapat
kemerdekaan, jadi sebagai generasi penerus bangsa kita harus menghargai
perjuangan pahlawan kita yang dengan susah payah merebut kemerdekaan dari
penjajah.
DAFTAR PUSTAKA
1.
http://www.geocities.com/dutcheastindies/fall_sumatra.html
2.
http://www.geocities.com/dutcheastindies/lesser_sunda.html
3.
http://www.geocities.com/dutcheastindies/java.html
4.
http://www.geocities.com/dutcheastindies/palembang.html
5.
http://www.geocities.com/dutcheastindies/north_sumatra.html
6.
http://www.geocities.com/dutcheastindies/riouw.html
7.
http://www.geocities.com/dutcheastindies/sarawak.html
8.
http://www.geocities.com/dutcheastindies/sandakan.html
9.
http://www.geocities.com/dutcheastindies/tarakan.html
10. http://www.geocities.com/dutcheastindies/balikpapan.html
11. http://www.geocities.com/dutcheastindies/bandjermasin.html
12. http://www.geocities.com/dutcheastindies/borneo.html
13. http://www.geocities.com/dutcheastindies/makassar.html
14. http://www.geocities.com/dutcheastindies/menado.html
15. http://www.geocities.com/dutcheastindies/kendari.html
16. http://www.geocities.com/dutcheastindies/timor_dutch.html
17. http://www.geocities.com/dutcheastindies/timor_port.html
18. http://www.geocities.com/dutcheastindies/ambon.html
19. http://www.geocities.com/dutcheastindies/banda_sea.html
20. http://www.geocities.com/dutcheastindies/new_guinea.html
27.
http://id.wikipedia.org/wiki/Peristiwa_Rengasdengklok
SELESAI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar